friends

friends
clara beach

Kamis, 21 Juli 2016

Suara Yang Tertahan

Bukan harta yang melimpah tanpa ucapan yang aku inginkan .. Bukan barang-barang mewah yang aku butuhkan sekarang tanpa sebuah perhatian .. Hanya saja ucapan atau hal-hal kecil yang membuat senyum ini mengembang berupa kasih sayang.. Dengarlah jeritam hati.. Aku bukanlah sebuah robot.. yang selalu mengikuti dan patuh terhadap keinginan dan kehendakmu.. aku bukanlah sebuah batu.. yang tak membutuhkan siapa-siapa.. ingin mulut ini berbicara mengungkapkan apa yang dirasa tapi keadaan yang tidak mendukungnya.. Aku takut… aku takut untuk mengungkapkan semua.. aku takut jika ku ungkapkan hanya akan membuat hati kecewa .. Pada siapakah aku harus mengungkapkan ini… kepadamukah TUHAN…?? bukankah saya juga titipan darimu… Hanya menahan tangisan dan jeritan dalam hati…

Selasa, 24 Mei 2016

ini cerita saya

Di siang hari di suatu tempat yang sangat sejuk nan indah, di lereng gunung puntang, tepatnya di kota bandung, terdapat banyak sekali tananaman dan pohon-pohon yang rimbun. Suasananya masih alami, ada sawah-sawah yang yang seharusnya tanaman padi, mungkin kalau bulan ini di sulap menjadi tanaman kangkung. Ku hirup udara yang segar, saya tidak akan melewatkannya karena nanti kalau sudah kembali ke bekasi saya tidak akan mendapatkan suasana yang seperti ini. Saya masih terus berjalan dan melihat suasana di sekitar, kadang- kadang saya abadikan. Jam menunjukan pukul 11.45, saya diharuskan kembali berkumpul untuk melaksanakan ibadah dan makan siang. Saat saya berjalan kembali saya melewati sebuah jembatan yang dibawahnya terdapat sungai yang airnya sangat-sangat jernih terdapat bebatuan di sana. Ini mengingatkan aku pada suatu tempat yang dulu sering saya kunjungi bersama teman-teman kecilku. Sesampainya di depan aula, saya tidak sengaja melihat 1 pohon yang sangat saya kenal, suatu pohon yang dapat memutar kembali memori lamaku, suatu pohon yang dapat mengingatkan aku akan keluarga dan teman-temanku. suatu pohon yang bisa menjadikan aku seperti ini. Iya.. itu pohon kopi. Pohon yang banyak tumbuh dan ditaman di desaku. Desa tempat aku dilahirkan, Seketika rindu ini semakin berat ku rasa, rindu akan keluarga, teman, dan masayrakat-masyarakatnya.

Jumat, 13 Mei 2016

“tutur kata yang santun adalah cerminan muslim yang sejati”

Kupandangi setiap sudut ruangan yang tertata rapi, dengan dihiasi tulisan-tulisan, peraturan harapa bahkan keinginan, di sini terasa ada semangat yang menggebu, keinginan yang kuat. Saya sangat kagum. Mataku terus menelusuri pemandangan yang jarang aku lihat, Aku tertuju pada tulisan warna warni di dinding belakang dekat meja.bisa dikatakan sebuah nasehat, Memang benar tutur kata yang santun adalah cerminan muslim yang sejati. Ucapan atau kata-kata itu menunjukan kualitas seseorang, apabila ucapan kita baik, santun, dan sopan itu menunjukian bahwa kita adalah termasuk orang yang berkelas, berbeda dengan orang yang sering berucap kasar itu menunjukan akidah kita rendah. Bahkan berucap kasar ketika terkejut kita menganggap itu hal yang lumrah, yang sering kita katakan keceplosan. Sebenarnya keceplosan itu di awali dengan kebiasaan atau kondisi lingkungan, teman bermain merupakan salah satu yang sangat dominan, menurut para ahli penelitian teman bermain juga merupakan faktor pembentuk kepribadian seseorang, selain lingkungan keluarga dan sekolah. sering kita mendengar kata- kata-kata tersebut. Kita secara tidak sadar akan terbawa dan mengikutinya. Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda “ barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaknya ia diam” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no 6018; Muslim, no 47) Sudah jelas kan.. lebih baik kita diam jika kita tidak bisa berkata baik. Sering kita dengar bahwa lidah itu lebih tajam dari pada pisau, bila kita tergores atau tersakiti pisau tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkannya, tetapi apabila kita tersakiti dengan ucapan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkannya. True…?? Hati manusia memang sensitif, ucapan-ucapan yang sedikit menyinggung tentang kita maka perasaan kita langsung merespon, walaupun kadang responnya positif tetapi kebanyakan respon negatif. Hindarilah berkata kasar atau buruk karna sesuatu yang kita ucapkan pasti nanti akan kembali kepada kita sendiri.

Sabtu, 30 April 2016

Menyakinkan diri sendiri, memotivasi diri sendiri, menghibur diri sendiri..itu tepatnys "Aku pasti bisa" itu kata kata yg selalu ada di benak.. Nanti pasti ada cerita yang menyenangkan.. Ini seperti jalan terjal, saya akan berusaha melewatinya, saya akan berupaya agar tidak jatuh..walaupun melewatinya itu menyakitkan..saya akan menuju pada titik yang smua orang inginkan.. Bolehkah aku mangeluh sedikiit saja ya rabb?? Ini terasa sulit.. :(

Sabtu, 05 Maret 2016

5 maret 2016

Banyak yang mengerti tetapi dikit sekali yang mau memahami.. Kadang harus pintar berkata-kata dan menghibur diri sendiri..tak jarang sesuatu yang sangat sangat di jaga akhirnya jatuh juga seperti itu lebih melegakan.. ☺.. dibandingkan mengungkapkan tetapi akhirnya mengecewakan..memilukanbukan..? Padahal yang di ingin cuma sandaran untuk meletakkan beban.. Kata-kata penguat agar lebih kuat berjalan dan melewati sendiri..hal yang paling terpentingpun nasehat.. Aku selalu yakin لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ Keep huznuzan حسبن الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير 05 maret 2016

Jumat, 01 Januari 2016

MEMBIAS BISU

Masih seperti malam-malam kemarin.. suara-suara itu tak berubah seakan berlagu.. suara daun-daun tertiup angin gemerisik damaikan hati.. sunyi … sangat sunyi…dan sunyi… imajinasiku masih melayang-melayang bak layang yang jauh di angkasa tapi terikat Inginku menangis dalam sunyi.. inginku bicara tapi mengadu pun percuma… ntah sampai kapan, mungkin esok bahkan sampai tahaun-tahun nanti.. mungkin hanya waktu yang dapat memahami.. Kuputar memori yang dulu masih ku simpan.. kecilku dulu sangat kecil.. tak tau apa-apa..polos begitu saja.. bermain riang..kadang suka jail dan usil. Andai waktu itu dapat terulang kembali.. Angin … aku hanya sedang merindu pada masa kecilku…

Jumat, 06 Juni 2014

Dengarlah Jeritanku

Memandang langit dan menyadari bahwa pelangi datang ketika tak turun hujan.. ia berjalan sedikit tertatih dengan langkah yang sedikit perih… menapaki undakan demi undakan batu terjal di sisi tebing kehidupan.. ia melakukan apapun yang terbaik yang bisa ia lakukan.. tak ada keluh yang kluar dri mulutnya… meskipun ia sudah letih.. cita-citanya ia anggap sebagai tantangan untuk kebahagiaan di masa depan.. buah manis dri kesabaran yang ia harapkan… iya yakin tuhan slalu bersamanya.. tuhan akan mengirimkan malaikat-malaikatnya.. tuk menemani perjuangnnya.. yang ia minta hanya kebahagiaan dengan smua orang yang ia sayangi..
mendung pagi tak mematahkan semangatnya.. ia bekerja..dan terus bekerja.. doa ia lantunkan dan tangan ia tadahkan sebelum kaki-kakinya menelusuri jalan-jalan ... asanya pun kosong cita-cita kecilnya masih tersimpan.. sepanjang jalan terkadang ia tolehkan kepala melihat kiri kanan jalan terdapat gedung-gedung megah berdiri kokoh… hatinya berbisisk fikirannya pun melyang .. saat itu ia d slimuti khayalan-khayalan.. seandainya ia ada di dalamnya.. seandainya ia berada di antara mereka ,, apakah akan bahagia, smua ia miliki bagaikan raja.. alangkah bahagia..alangkah bahagia..gumamnya.. sketika ia membuang jauh-jauh khayalan kosongnya.. iya…. hanya khayalan sedikit tersadar… istighfar yang ia ucapkan.. memiliki segalanya bukan berarti bahagia… sabar, ikhlas dan bersyukur itulah bahagia yang sesungguhnya bersama orang-orang yang ia cinta..
sampailah ia
begitu miris ketika melihat, memandang jauh sebuah hamparan… bukankah tuhan menciptakan smua ini untuk di jaga, untuk di rawat..
ia berkata..
tempat ini lah… iya ..tempat inilah yang membuatnya bisa bertahan... tempat inilah yang slama ini membantunya.. walau tak seberapa.. tak akan meminta-minta.. selama kaki masih bisa berjalan.. selama tangan masih bisa di gerakkan..
“dan sebaik-baiknya rizki yang halal adalah yang di peroleh dari hasil cucuran kringat sendiri”
malang-malang sungguh malang negaraku ..
negara yang katanya subur, tetapi rakyatnya tidak makmur..
Negara yang katanya kaya raya, tetapi hutang dimana-mana…

Pengikut